
Kunci keberhasilan pemasaran suatu produk adalah seberapa besar produk yang kita hasilkan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang menjadi target pasar kita.
Sebagai produsen tentunya kita memiliki cara pandang sendiri mengenai produk kita, sedangkan sebagai konsumen orang-orang juga memiliki keinginan yang mungkin berbeda dengan keinginan yang disediakan oleh produsen, bahkan bisa juga konsumen belum menyadari kebutuhannya yang sebenarnya sudah disediakan oleh produsen tersebut.
Selain kebutuhan, hal penting yang perlu diketahui juga adalah mengenai harga. Kira-kira, berapakah harga yang pelanggan bersedia membeli produk kita?
Kita perlu mengetahui hal ini karena jika harga terlalu tinggi akan sedikit yang membeli, tetapi jika harga terlalu rendah, kita akan rugi. Jika produsen tidak benar-benar mengerti kebutuhan konsumennya, maka akan sulit untuk menjual produknya.
Untuk menjembatani cara pandang penjual dan pembeli inilah kita harus melakukan penelitian mengenai tingkah laku dan karakteristik calon pelanggan. Penelitian yang sistematis ini disebut riset pemasaran.
Apa Itu Riset Pemasaran?
Menurut Maholtra dalam American Marketing Association (AMA) mengatakan bahwa riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran (pembagian) informasi yang sistematis dan objektif untuk meningkatkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan solusi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan dalam pemasaran.
Menurut Philip Kotler, riset pemasaran merupakan suatu perencanaan, pengumpulan, analisis dan pelaporan yang tersistematis dari data atau berbagai penemuan yang relevan dengan adanya situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh perusahaan.
Sedangkan menurut Gilbert A. Churchill, riset pemasaran merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat dengan tenaga pemasar melalui informasi yang digunakan untuk identifikasi dan mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran, menghasilkan, menyaring, dan evaluasi aktivitas pemasaran, memonitor kinerja pemasaran, dan meningkatkan pemahaman atas pemasaran sebagai suatu proses.
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa riset pemasaran merupakan sebuah proses identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi tentang masalah dan peluang pasar secara sistematis, dimana hasil yang diperoleh digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan-keputusan untuk mengevaluasi, memonitor, dan mengoptimalkan performa pemasaran.
Metode Riset Pemasaran
Menurut Maholtra (1996 dalam Bilson Simamora, 2004:51) dikatakan bahwa riset pemasaran dibagi ke dalam dua kategori yaitu:
- Riset identifikasi masalah (problem identification research).
- Riset mengatasi masalah (problem solving research).
Secara lebih rinci keduanya dapat diperbandingkan dalam tabel sebagai berikut:
Riset Identifikasi Masalah:
- Market potential research
- Market share research
- Image research
- Forecasting research
- Business trend research
Riset Mengatasi Masalah:
- Segmentation research
- Product research
- Pricing research
- Promotion research
- Distribution research
Riset Identifikasi Masalah
Problem identification research pada dasarnya bersifat preventif. Suatu perusahaan yang dihadapkan dengan kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang ketat dituntut untuk selalu dapat mengikuti dan memperbaharui informasi terkait dengan fenomena yang terjadi di pasar.
Tingkat fluktuasi dan massifitas barang maupun jasa di pasar sangat berpengaruh terhadap potensi pasar (market potensial), pangsa pasar (market share), maupun persepsi konsumen atas barang dan jasa (produk image).
Problem identification research juga dapat digunakan untuk memperkirakan (forecast) kecenderungan tren permintaan (demand) dan penawaran (supply) suatu produk di pasar.
Riset Mengatasi Masalah
Sedangkan problem solving research bermanfaat bagi perusahaan yang baru akan tumbuh dan berkembang dalam mengatasi kemungkinan masalah yang muncul dalam bisnisnya.
Beberapa masalah yang seringkali dihadapi perusahaan dalam hal ini adalah terkait dengan penentuan segmentasi, penentuan produk dan harga, promosi, serta distribusi.
Sedangkan dalam konteks perusahaan yang sudah matang (mature), problem solving research menjadi upaya perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) serta strategi dalam menjaga eksistensi dan keberlanjutan bisnis di tengah persaingan yang ada.
Referensi:
- Kotler, Philip (1997), “Manajemen Pemasaran”, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta
- American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Philip Kotler dan Keller
- Kevin Lane yang diterjemahkan oleh Bob Sabran. 2009
Tinggalkan Balasan